sajaktukangtidur
Sajak Verbal dari Sang Babil untuk Para Hamba Kapital Berotak Bebal
Mengejar Sepi yang Telah Mati
Ia sangat gesit melompat dan meluncur
seperti David Belle sang pencipta parkour
Sedangkan aku cuma pemuda lamban yang gemar mendengkur
di segala tempat yang selalu kuanggap sebagai kasur
Lantas dunia ini menjelma pasar malam yang berisik
Semua gemar berteriak seperti penumpang jet coster yang sedang menukik
Seperti sekumpulan gelas plastik yang terinjak oleh kaki-kaki berbau tengik
Dan aku pun menjadi si tukangtidur yang terusik
Tutup telinga tak cukup untuk menghentikan ribuan masalah
Sedangkan berdiam diri akan melahirkan rasa bersalah
Sepi telah berada jauh di depan
Aku terdiam dengan sorotan mata penuh harapan
Aku harus mengejarnya meski harus meninggalkan dipan
Di kemudian hari Denny berkata ribuan sepi telah melakukan hara-kiri
Namun aku sudah terlanjur berlari, dan pantang bagiku untuk berhenti
Lantas orang-orang berteriak: “Mau kemana? Sepi sudah mampus!”
“Ke sana!” jawabku sambil menunjuk sebuah jalan yang lurus.
Kosong
Sebelum jendela itu terbuka, tiba-tiba saja aku merasa kesepian sekali. Benar-benar kesepian….
Seandainya Pistol Dijual Bebas dan Membunuh adalah Perbuatan yang Tidak Dimurkai Tuhan….
Ode untuk Kita
Saat ini aku dan kamu telah menjelma kita
Dan kata-kata telah terbentang menjanjikan sebuah cerita
Cerita tentang metafora dan matahari, tentang bintang dan narasi
O, adakah yang lebih indah dari ini?
Dan di hadapan kita pintu-pintu telah terbuka, mari melangkah
Bukan untuk langkah kakiku, bukan untuk langkah kakimu
Melainkan untuk langkah sepasang kaki kita yang akan mengantar kita
ke depan gerbang semesta yang belum sempat kita sapa
Dan kita sama tahu,
Bahwa pernikahan adalah cawan pemberian Tuhan
Tempat segala suka tertuang
Tempat segala duka terbuang
______________________________
Sajak sederhana ini didedikasikan untuk sepasang manusia yang baru saja menggenapkan agamanya: Nurhadiansyah & Mailinda Safitri
Penulis Itu Mencopot Kedua Tangannya dan Membuangnya ke Tempat Sampah!
Bunga yang Tak Ada di Taman
sebab telah aku curi dan kusimpan dalam kamar.